tangisan dan harapanku
Bintang terlihat menangis
Hatikupun ikut teriris
Tak satupun yang dapat memhiburku
Aku teringat akan dirimu
Aku mengenang masa-masa indah saat bersamamu
Namun saat ini di manakah dirimu
Pernahkah terlintas di benakmu
Sedikit tentang bayang-bayangku
Pernakah kau mendoakan diriku
Apakah kau merindukan diriku
Semoga hari esok kita bisa bertemu kembali
Dan menhapus semua sakit hati
Yang pernah melukai perasaan ini
Sehingga kita bisa bersatu kembali
Dalam tangisan dan harapku
Semoga kau kembali ke pelukanku
Dan saat itu aku harus menunggu
Untuk duduk di sampingmu
NB:maaf gak tau majasnya
Selasa, 19 Mei 2015
MAKALAH BUDAYA MENCONTEK PELAJAR INDONESIA
MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA
BUDAYA
MENCONTEK PELAJAR INDONESIA
Di
Susun Oleh:
Nama:
Septa Eka Adi Pratama
AGRIBISNIS
SAPI PERAH Batch II
BEASISWA
PT.
ULTRA JAYA MILK TRANDING COMPANY,
Tbk.
JOINT PROGAM PPPPTK PERTANIAN CIANJUR DAN
POLITEKNIK
NEGERI JEMBER
2014/2015
KATA PENGATAR
Puji syukur kita
panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga saya di beri
kemudahan dan kelancaran serta hikmah yang terbaik dalam mnyelesaikan makalah
ini sebagai tugas mata kuliah pendidikan pancasila.tujuan penulisan makalah
ini adalah untuk menambah pengetahuan kepada pembaca tentang “Budaya
Mencontek Remaja Indonesia”.mencontek
mungkin sudah sering kita dengar di lingkungan sekitar kita atau di media
social bahkan kita mungkin pernah mengalami dan mengetahuinya sejak di bangku
sekolah,tetapi apakah kita mengetahui secara pasti apakah penyebab siswa atau
mahasiswa mencontek.
Dengan tersusunnya makalah ini
mudah-mudahan sedikit menambah wawasan kita tentang arti dan makna mengembang
kan pribadi yang jujur dengan tidak mencontek .karena tanpa peran serta semua
pihak yang baik masalah ini tidak akan teratasi dengan maksimal meskipun kita
tahu fenomena mencontek tidak mungkin langsung di hilangkan tetapi dengan ini
mudah-mudahan bias diminimalisir. saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun demi perbaikan pembuatan makalah di kemudian hari.
Semoga makalah ini dapa t memberi manfaat
bagi para pembaca.
Cianjur, April 2015
Septa
eka adi pratama
DAFTAR ISI
Judul …………………………………………………………………………………….
Kata Pengantar…………………………………………………………………………... i
DaftarIsi
............................................................................................................................ ii
Bab
I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
......................................................................................................... 1
B. RumusanMasalah.................................................................................................... 2
C. Tujuan..................................................................................................................... 2
D. Manfaat
..................................................................................................................
3
Bab
II tinjauan pustaka
A.
.Pengertian mencontek………………………………………………………………4
B.
Faktor-Faktor Penyebab Menyontek……………………………………………......4
C.
Faktor-faktor yang Menyebabkan Siswa
Mencontek Ketika Ujian..........................5
D.
Dampak dari PerbuatanMencontek………………………………………………….7
E. Usaha untuk
memberantas budaya mencontek………………………………………8
Bab
II PEMBAHASAN
A.
Faktor-faktor
mencontek....................................................................................... .
9
B.
faktor yang Menyebabkan Siswa Mencontek
Ketika Ujian tertulis.......................... . 9
C.
Bentuk penyimpangan budaya mencontek............................................................9
D.
Dampak mencontek..............................................................................................10
E.
.Cara mencegah dan membrantas budaya mencontek…………………………....11
Bab
III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 12
B. Saran ..................................................................................................................... 13
DaftarPustaka ................................................................................................................ 14
BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sistem pendidikan
yang ada di negara-negara berkembang pada umumnya memang merupakan gambaran
dari kondisi sosial ekonomi serta politik bangsanya. Persoalan dunia
pendidikan, sepertinya statis dari waktu ke waktu. Demikian halnya yang terjadi
di Indonesia persoalan pendidikan belum beranjak menuju perubahan yang cukup
signifikan. Orientasi pendidikan tetap menjadi perdebatan klasik dan selalu
dipertanyakan bahwa pendidikan di Indonesia sedang mengalami involusi.
Mencontek mungkin kata yang tidak asing lagi
bagi pelajar dan mahasiswa Indonesia.setiap
orang pasti ingin mendapatkan nilai yang bagus dan baik dalam suatu ujian
serta sudah pasti berbagai cara dilakukan untuk mencapai tujuan
tersebut salah satunya yaitu dengan melakukuan mencontek.masalah mencontek
memang selalu terkait dengan ujian atau tes.banyak beranggapan mencontek
sebagai masalah yang biasa aja,namun ada juga yang memandang serius.
Menyontek merupakan salah satu fenomena pendidikan yang sering dan
bahkan selalu muncul menyertai aktivitas proses belajar mengajar sehari-hari,
tetapi jarang mendapat pembahasan dalam wacana pendidikan di Indonesia.
Kurangnya pembahasan dalam hal mengenai menyontek mungkin disebabkan karena
kebanyakan pakar menganggap persoalan ini sebagai sesuatu yang sifatnya sepele,
padahal masalah menyontek sesungguhnya merupakan sesuatu yang sangat mendasar.
Dalam konteks kehidupan bangsa saat
ini, perbuatan mencontek merupakan salah satu bentuk dari pudarnya pemahaman
dan implementasi pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara .mencontek
merupakan bentuk penyimpangan dari pancasila.selain penyimpangan dari pancasila
,mencontek juga punya berbagai macam dampak yang negatif dan tidak jarang kita mendengar asumsi dari
masyarakat yang menyatakan bahwa koruptor-koruptor besar, mungkin adalah
penyontek-penyontek berat ketika mereka masih berada di bangku sekolah. Mereka
yang terbiasa menyontek di sekolah, memiliki potensi untuk menjadi koruptor,
penipu, dan penjahat krah putih dalam masyarakat nanti.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apakah
penyebab atau factor pelajar mencontek?
2. .Mengapa
kebanyakan pelajar mencontek saat ulangan atau tes secara tertulis?
3. .Perbuatan
mencontek merupakan penyimpangan pancasila yang ke berapakah?
4. Apakah
dampak yang di timbulkan dari perbuatan mencontek
5. Apakah
dengan kebiasan mencontek bisa melahirkan koruptor?
6. Bagaimana
cara untuk mencegah dan memberantas
masalah budaya mencontek?
C.
Tujuan
1. Mengetahui
penyebab dan factor pelajar mencontek.
2. Mengetahui
faktor yang menyebabkan pelajar mencontek saat tes tulis.
3. Mengetahui
bahwa mencontek merupakan perbuatan yang menyimpang dari pancasila.
4. Mengetahui
bahwa kebisaan mencontek dapat melahirkan koruptor.
5. Mengetahui
akibat yang di timbulkan dari perbuatan mencontek.
6. Mencari
sulosi yang tepat untuk mencegah dan membrantas budaya mencontek di
Indonesi.
D.
Manfaat
1. Dapat
memberi masukan agar para pelajar yang sering mencontek agar tidak mencontek lagi.
2. Dapat
mengetahui alasan pelajar mencotek dan dampak yang ditimbulkannya .
3. Dapat
mengetahui bahwa mencontek itu perbuatan yang menyimpang pancasila.
4. Dapat
membantu pelajar jera akan mengulangi
kebiasaan mencontek.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.Pengertian
Mencontek
Mencontek
memiliki arti yang beraneka macam, akan tetapi biasanya dihubungkan dengan
kehidupan sekolah khususnya bila ada ulangan dan ujian. Biasanya usaha
mencontek dimulai pada waktu ulangan dan ujian akan berakhir, tapi tidak jarang
usaha tersebut telah dimulai sejak ujian dimulai. Walaupun kata mencontek telah
dikenal sejak lama namun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata tersebut
tidak dapat ditemukan secara langsung. Kata mencontek baru ditemukan pada kata
jiplak menjiplak yaitu mencontoh atau meniru tulisan pekerjaan orang
lain. Dalam kamus modern bahasa Indonesia istilah mencontek memiliki pengertian
yang hampir sama yaitu meniru hasil pekerjaan orang lain.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwadarminta adalah mencontoh,
meniru, atau mengutip tulisan, pekerjaan orang lain
sebagaimana aslinya. intinya bahwa mencontek adalah suatu perbuatan atau
cara-cara yang tidak jujur, curang, dan menghalalkan segala cara untuk mencapai
nilai yang terbaik dalam ulangan atau ujian pada setiap mata pelajaran.
B.Faktor-Faktor Penyebab Menyontek
Menurut Nugroho (2008), yang menjadi
penyebab munculnya tindakan menyontek bisa dipengaruhi beberapa hal. Baik yang
sifatnya berasal dari dalam internal yakni diri sendiri, maupun dari luar
(eksternal) misalnya dari guru, orang tua maupun sistem pendidikan itu sendiri.
1. Faktor dari
dalam diri sendiri
a. Kurangnya rasa percaya diri pelajar
dalam mengerjakan soal. Biasanya disebabkan ketidaksiapan belajar baik
persoalan malas dan kurangnya waktu belajar.
b. Orientasi pelajar pada nilai bukan
pada ilmu.
c. Sudah menjadi kebiasaan dan merupakan
bagian dari insting untuk bertahan.
d. Merupakan bentuk pelarian atau
protes untuk mendapatkan keadilan. Hal ini disebabkan pelajaran yang
disampaikan kurang dipahami atau tidak mengerti dan sehingga merasa tidak puas
oleh penjelasan dari guru atau dosen.
e. Melihat beberapa mata pelajaran
dengan kacamata yang kurang tepat, yakni merasa ada pelajaran yang penting dan
tidak penting sehingga mempengaruhi keseriusan belajar.
f. Terpengaruh oleh budaya instan yang
mempengaruhi sehingga pelajar selalu mencari jalan keluar yang mudah dan cepat
ketika menghadapi suatu persoalan termasuk tes atau ujian.
g. Tidak ingin dianggap sok suci dan
lemahnya tingkat keimanan.
2. Faktor dari
Guru
a. Guru tidak mempersiapkan proses
belajar mengajar dengan baik sehingga yang terjadi tidak ada variasi dalam
mengajar dan pada akhirnya murid menjadi malas belajar.
b. Guru terlalu banyak melakukan kerja
sampingan sehingga tidak ada kesempatan untuk membuat soal-soal yang variatif.
Akibatnya soal yang diberikan antara satu kelas dengan kelas yang lain sama
atau bahkan dari tahun ke tahun tidak mengalami variasi soal.
c. Soal yang diberikan selalu
berorientasi pada hafal mati dari text
book.
d. Tidak ada integritas dan keteladan
dalam diri guru berkenaan dengan mudahnya soal diberikan kepada pelajar dengan
imbalan sejumlah uang.
e. Kurangnya sistem pengawasan dari
guru.
3. Faktor dari
Orang Tua
a. Adanya hukuman yang berat jika
anaknya tidak berprestasi.
b. Ketidaktahuan orang tua dalam
mengerti pribadi dan keunikan masing-masing dari anaknya, sehingga yang terjadi
pemaksaan kehendak.
4. Faktor dari
Sistem Pendidikan
a. Meskipun pemerintah terus
memperbaharui sistem kurikulum yang ada, akan tetapi sistem pengajarannya tetap
tidak berubah. Misalnya tetap terjadi one
way yakni dari guru untuk siswa.
b. Muatan materi kurikulum yang ada
seringkali masih tumpang tindih dari satu jenjang ke jenjang lainnya yang
akhirnya menyebabkan pelajar/siswa menganggap rendah dan mudah setiap materi.
Sehingga yang terjadi bukan semakin bisa melainkan pembodohan karena kebosanan.
C. Faktor-faktor yang Menyebabkan Siswa Mencontek
Ketika Ujian
a.
Tekanan yang terlalu besar yang
diberikan kepada hasil studi berupa angka dan nilai yang diperoleh siswa dalam
test formatif atau sumatif.
b.
Pendidikan moral baik di rumah maupun
di sekolah kurang diterapkan dalam kehidupan siswa.
c.
Sikap malas yang terukir dalam diri
siswa sehingga ketinggalan dalam menguasai mata pelajaran dan kurang
bertanggung jawab.
d.
Anak remaja lebih sering menyontek dari
pada anak SD, karena masa remaja bagi mereka penting sekali memiliki banyak
teman dan populer di kalangan teman- teman sekelasnya.
e.
Kurang mengerti arti dari pendidikan.
f.
Adanya kesempatan atau pengawasan tidak
ketat.
g.
Takut gagal karena yang bersangkutan
merasa belum siap menghadapi ujian dan dia tidak ingin mengulang.
h.
Tidak percaya diri sehingga tidak yakin
pada jawabanya sendiri.
.
D. Dampak
dari PerbuatanMencontek
Dampak yang timbul dari praktik
menyontek yang secara terus menerus dilakukan akan mengakibatkan
ketidakjujuran. Jika tidak, niscaya akan muncul malapetaka. Peserta didik akan
menanam kebiasaan berbuat tidak jujur, yang pada saatnya nanti akan menjadi
kandidat koruptor. (Poedjinoegroho, 2006).
Kebiasaan mencontek juga akan mengakibatkan
seseorang tidak mau berusaha sendiri dan selalu mengandalkan orang lain.
Sehingga seseorang tersebut tidak mau mempergunakan otaknya sendiri dan tentu
saja akan muncul generasi-generasi yang bodoh dan tidak jujur.
Selain itu, umumnya para pelajar atau
mahasiswa akan malas belajar, malas berpikir dan merenung, malas membaca dan
tidak suka meneliti. Orang yang suka menyontek biasanya hanya memerlukan yang
instan-instan saja dan tidak percaya pada kemampuan dirinya sendiri, yang pada
akhirnya akan menjadi generasi yang labil. Kreatifitas dalam dirinya terhambat.
Penuh dengan rasa malas, putus asa, dan tidak bertanggung jawab. Semua yang
diraihnya tidak halal karena kecurangan sehingga mengakibatkan reputasi diri
akan buruk di mata sosial.
Dampak buruk lainya adalah membodohi
diri sendiri. Ketika kita mencontek, berarti kita memanipulasi nilai kita.
Karena sebenarnya itu bukanlah jawaban kita, melainkan jawaban orang lain.
Belum tentu jawaban teman itu benar. Dan ketika kita memberikan jawaban kepada
teman kita, maka kita memberikan peluang kepada teman kita untuk mendapatkan
nilai yang lebih besar. mungkin adalah penyontek-penyontek berat ketika mereka
masih berada di bangku sekolah. Mereka yang terbiasa menyontek di sekolah,
memiliki potensi untuk menjadi koruptor, penipu, dan penjahat krah putih dalam
masyarakat nanti
E.Usaha untuk memberantas budaya
mencontek
Untuk
memulai sesuatu memang berawal dari diri sendiri. Seperti halnya memberantas
contek-menyontek berawal dari diri kita yaitu para siswa untuk lebih giat
belajar dan meningkatkan percaya diri. Namun disamping itu perlu adanya pihak
yang mendukung sehingga contek-menyontek tersebut tidak terjadi yaitu guru.
Berbagi cara telah guru lakukan untuk mencegah contek-menyontek yakni dengan
memberi teguran hingga sanksi yang berat untuk para siswa yang menyontek. Hal
itu masih saja belum berhasil. Nampaknya siswa yang menyontek lebih jeli
dibandingkan dengan gurunya yang mengawasi saat ujian berlangsung. Namun ada
satu cara yang efektif untuk mencegah tindakan mencotek ialah dengan cara
memberikan tes lisan.
Selain itu kita sebagai calon pendidik
tentunya memiliki tugas yang berat dalam upaya mengatasi kebiasaan mencontek
dikalangan pelajar. Salah satu upaya yang bisa kita lakukan sebagai calon guru
ialah memberikan motivasi pada peserta didik yang mencontek pada saat ulangan
agar peserta didik dapat bersikap jujur dalam menghadapi ulangan dan menanamkan
rasa percaya diri pada setiap peserta didik.
BAB
III
PEMBAHASAN
A.Faktor-faktor mencontek
Berdasarkan data-data dari tinjaun pustaka di
atas,kita dapat mengetahui bahwa banyak
sekali faktor yang menakibatkan pelajar mencontek antaranya yaitu faktor dari
diri sendiri karena kurangnya percaya diri atau kemampuan yang di milikinya,faktor
guru karena pelajaran yang di berikan terlalu teoritis,pertanyaan ujian yang
terlalu membuku dan adanya peluang karena pengawasan dari guru tidak
ketat,faktor dari orang tua karena adanya hukuman dari orang tua jika anaknya
tidak bisa berpretasi sehingga melakukan nyontek dan kurangnya pendidikan agama
yang di berikan ke anak dan yang terakhir faktor dari system pendidikan karena
pemerintah hanya mempriotiskan ujian tertulis saja(UN).
B. faktor yang Menyebabkan Siswa Mencontek
Ketika Ujian tertulis
Pengrtian
dari menconek itu sendiri adalah suatu
perbuatan atau cara-cara yang tidak jujur, curang, dan menghalalkan segala cara
untuk mencapai nilai yang terbaik dalam ulangan atau ujian.dalam ujian tertulis
kebanyakan pelajar melakukan menyontek dan kebanyakan Anak remaja
lebih sering menyontek dari pada anak SD, karena masa remaja bagi mereka
penting sekali memiliki banyak teman dan anak SD belum begitu berani melakukan
mencontek,itu semua di karenakan Tidak percaya diri sehingga tidak yakin pada
jawabanya sendiri dan pertanyaan soal yang terlalu membuku.
C.Bentuk penyimpangan budaya mencontek
Dalam melakukan
menyontek merupakan salah satu bentuk penyimpangan dari UUD yang tercantum
dalam pasal 29 ayat 1 dan nilai-nilai pancasila yaitu sila pertama dan ke lima .pada
sila yang pertama berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa dan UUD pasal 29 ayat 1 yang
berbunyi Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa, jelas sekali bahwa
kita sebagai makhluk yang beragama
mempunyai Tuhan.setiap agama pasti mengajarkan tentang kebaikan(kejujuran) dan
tentang hal-hal yang mana harus di kerjakan dan mana yang di larang serta ada
salah satu sifat Tuhan yaitu Maha Melihat,yang senantiasa mengawasi setiap
perbutan yang dilakukan ,tentunya saat kita mencontek pun Tuhan pasti melihat
perbuatan kita.mencontek merupakan pebutan yang curang dan tidak jujur,jika
kita melakukannya tentu saja kita berdosa karena telah melakukan apa yang di
larang oleh Tuhan.dalam sila yang ke lima berbunyi Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia
penjelasannya bahwa setiap ulangan,seharusnya kita mengerjakan sendiri,tapi
jika mengerjakannya dengan cara yang curang atau dengan mencontek tentu ini
tidak akan adil bagi siswa yang lain yang mengerjakan dengan jujur,itu sebabnya
mencontek masuk kedalam penyimpangan dari UUD pasal 29 Ayat 1 dan pancasila
sila ke-1 dan ke-5.
D.Dampak mencontek
Dampak yang timbul dari praktik
menyontek yang secara terus menerus dilakukan akan mengakibatkan pelajar malas
untuk berfikir,tidak pecaya terhadap kemampuan dirinya sediri sehingga
memperoleh prestasi yang palsu dan memperoleh kepribadian yang buruk, Kebiasaan
mencontek juga akan mengakibatkan seseorang tidak mau berusaha sendiri dan
selalu mengandalkan orang lain. Sehingga seseorang tersebut tidak mau
mempergunakan otaknya sendiri dan tentu saja akan muncul generasi-generasi yang
bodoh dan tidak jujur.
Dampak buruk lainya adalah Ketika kita
mencontek, berarti kita memanipulasi,jika hal tersebut terus dilakukan ketika
di bangku pelajar bukan tidak mungkinan akan dilakukan lagi di masa dewasa
dengan berkelakuan dengan tidak jujur dan senang memanipulasi sehigga akan
timbulnya koruptor-koruptor dan mungkin
penyontek-penyontek berat ketika mereka masih berada di bangku sekolah. Mereka
yang terbiasa menyontek di sekolah, memiliki potensi untuk menjadi koruptor,
penipu, dan penjahat krah putih dalam masyarakat nanti.itu sebabnya menyontek
merupakan gerbang untuk menjadi seorang koruptor.
E.Cara
mencegah dan membrantas budaya mencontek
Untuk mencegah dan membrantas budaya
mencontek haruslah di mulai dari diri kita sendiri dengan cara memandang bahwa peruatan
mencontek itu adalah perbuatan yang tercela dan bentuk penyimpangan dari
pancasila serta menyadari bahwa mencontek itu bisa membuat diri sendiri menjadi
bodoh.yang kedua dangan meningkatankan ibadah kepada Tuhan karena tuhan
melarang perbuat yang tercela dan selalu mengajarkan kejujuran serta yakin
bahwa Tuhan selalu melihat apa yang kita lakukan.yang terakhir yaitu peran dari
guru dengan tidak memberikan soal secara tertulis tapi tes lisan.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Faktor-faktor yang menyebabkan pelajar berbuat
mencontek yaitu faktor faktor dari diri sendiri karena kurangnya
percaya diri ,faktor dari guru karena pelajaran yang di berikan terlalu
teoritis dan kurangnya pengawasan dari guru ,faktor dari orang tua karena
kurangnya didikan tentang kejujuran dan yang terakhir faktor dari system
pendidikan.salah satu faktor yang menyebabkan menyontek saat ujian tertulis
yaitu karena kurangnya pengawasan dari guru dan soal yang sangat membuku.
Mencontek merupakan bentuk penyimpangan dari
UUD pasal 29 Ayat 1 dan pancasila pada sila yang ke-1 dan ke-2.
Dampak yang ditumbulkan dari mencontek yaitu belajar menjadi malas ,tidak mau
berfikir,tidak pecaya terhadap kemampuan dirinya sediri ,gampang putus
asa,memiliki sifat yang tidak jujur dan masih banyak lagi.bahkan dapat
menimbulkan bibit-bibit korupsi dari perbuatan tersebut.
Cara untuk mencegah dan membrantas
budaya mencontek yaitu harus di mulai dari kita sediri dengan sadar bahwa
perbuatan tersebut banyak menimbulkan hal negatifnya dan bantuan dari pihak
lain seperti guru,teman ,sahabat dan orang lain.
B. Saran
Sebaiknya bagi para pelajar yang
terbiasa mencontek dikurangi bahkan kalau bisa di hilangakan karena banyak hal
negatifnya dan bagi pelajar yang belum pernah mencontek jangan sekali-kali
mencobanya karena mencontek ini bagaikan obat narkoba sekali mencoba maka akan
merasa ketagihan ingin terus melakukan hal tersebut.
Untuk para guru atau dosen
sebaiknya memberikan sanksi yang tegas kepada pelajar yang mencontek karena
mencontek ini akan menimbulkan tergantungan kepada orang lain dan sebaiknya
dalam melakukan ulangan atau tes secara lisan saja.
Bagi orang tua dihaharapkan
memgajarkan perilaku jujur dan agama kepada anaknya serta menyuruh agar tidak
berbuat malas-malasan.
DAFTAR PUSTAKA
agusper.blogspot.in/2014/04/makalah-budaya-mencontek-di-kalangan.html?m=1
nusantara1.sch.id/v3/index.php/berita/berita-terkini/14-lokal/tausyiah/681-ayooo-mengubur-budaya-mencontek
sidikaquarius.blogspot.com/2012/09/makalah-pendidikan-pancasila-mencontek.html?m=1
Langganan:
Postingan (Atom)