JANGAN PERNAH MENGORES LUKA DI HATI IBU MU KAWAN puisi semut: MAKALAH BUDAYA MENCONTEK PELAJAR INDONESIA Animated Fire

Selasa, 19 Mei 2015

MAKALAH BUDAYA MENCONTEK PELAJAR INDONESIA



MAKALAH  PENDIDIKAN PANCASILA
BUDAYA MENCONTEK PELAJAR INDONESIA


 Di Susun Oleh:  
Nama: Septa Eka Adi Pratama

AGRIBISNIS SAPI PERAH Batch II
BEASISWA PT. ULTRA JAYA MILK TRANDING COMPANY, Tbk. JOINT PROGAM PPPPTK PERTANIAN CIANJUR DAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2014/2015






KATA PENGATAR
             Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat  Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga saya di beri kemudahan dan kelancaran serta hikmah yang terbaik dalam mnyelesaikan makalah ini sebagai tugas  mata kuliah  pendidikan pancasila.tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan kepada pembaca tentang “Budaya Mencontek  Remaja Indonesia”.mencontek mungkin sudah sering kita dengar di lingkungan sekitar kita atau di media social bahkan kita mungkin pernah mengalami dan mengetahuinya sejak di bangku sekolah,tetapi apakah kita mengetahui secara pasti apakah penyebab siswa atau mahasiswa mencontek.
            Dengan tersusunnya makalah ini mudah-mudahan sedikit menambah wawasan kita tentang arti dan makna mengembang kan pribadi yang jujur dengan tidak mencontek .karena tanpa peran serta semua pihak yang baik masalah ini tidak akan teratasi dengan maksimal meskipun kita tahu fenomena mencontek tidak mungkin langsung di hilangkan tetapi dengan ini mudah-mudahan bias diminimalisir. saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya  mengharapkan  kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan pembuatan makalah di kemudian hari. Semoga makalah  ini dapa t memberi  manfaat  bagi  para  pembaca.









                                                                                                         Cianjur, April 2015

                                                                                                                                 Septa eka adi pratama
                  







DAFTAR ISI
Judul …………………………………………………………………………………….   
Kata Pengantar…………………………………………………………………………...  i
DaftarIsi ............................................................................................................................ ii
Bab I PENDAHULUAN
A.   LatarBelakang .........................................................................................................    1
B.   RumusanMasalah....................................................................................................    2
C.   Tujuan.....................................................................................................................    2
D.   Manfaat ..................................................................................................................   3
Bab II tinjauan pustaka
A.      .Pengertian mencontek………………………………………………………………4
B.      Faktor-Faktor Penyebab Menyontek……………………………………………......4
C.      Faktor-faktor yang Menyebabkan Siswa Mencontek Ketika Ujian..........................5
D.      Dampak dari PerbuatanMencontek………………………………………………….7
E.       Usaha untuk memberantas budaya mencontek………………………………………8

Bab II PEMBAHASAN
A.        Faktor-faktor mencontek....................................................................................... . 9 
B.        faktor yang Menyebabkan Siswa Mencontek Ketika Ujian tertulis.......................... .  9 
C.        Bentuk penyimpangan budaya mencontek............................................................9
D.        Dampak mencontek..............................................................................................10
E.         .Cara mencegah dan membrantas budaya mencontek…………………………....11

Bab III PENUTUP
A.   Kesimpulan  ...........................................................................................................    12
B.    Saran  .....................................................................................................................    13
DaftarPustaka   ................................................................................................................     14


BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
       Sistem pendidikan yang ada di negara-negara berkembang pada umumnya memang merupakan gambaran dari kondisi sosial ekonomi serta politik bangsanya. Persoalan dunia pendidikan, sepertinya statis dari waktu ke waktu. Demikian halnya yang terjadi di Indonesia persoalan pendidikan belum beranjak menuju perubahan yang cukup signifikan. Orientasi pendidikan tetap menjadi perdebatan klasik dan selalu dipertanyakan bahwa pendidikan di Indonesia sedang mengalami involusi.
         Mencontek mungkin kata yang tidak asing lagi bagi pelajar  dan mahasiswa Indonesia.setiap orang pasti ingin mendapatkan nilai yang bagus dan baik dalam suatu ujian serta  sudah pasti  berbagai cara dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut salah satunya yaitu dengan melakukuan mencontek.masalah mencontek memang selalu terkait dengan ujian atau tes.banyak beranggapan mencontek sebagai masalah yang biasa aja,namun ada juga yang memandang serius. 
         Menyontek merupakan salah satu fenomena pendidikan yang sering dan bahkan selalu muncul menyertai aktivitas proses belajar mengajar sehari-hari, tetapi jarang mendapat pembahasan dalam wacana pendidikan di Indonesia. Kurangnya pembahasan dalam hal mengenai menyontek mungkin disebabkan karena kebanyakan pakar menganggap persoalan ini sebagai sesuatu yang sifatnya sepele, padahal masalah menyontek sesungguhnya merupakan sesuatu yang sangat mendasar.                                               
         Dalam konteks kehidupan bangsa saat ini, perbuatan mencontek merupakan salah satu bentuk dari pudarnya pemahaman dan implementasi pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara .mencontek merupakan bentuk penyimpangan dari pancasila.selain penyimpangan dari pancasila ,mencontek juga punya berbagai macam dampak yang negatif  dan tidak jarang kita mendengar asumsi dari masyarakat yang menyatakan bahwa koruptor-koruptor besar, mungkin adalah penyontek-penyontek berat ketika mereka masih berada di bangku sekolah. Mereka yang terbiasa menyontek di sekolah, memiliki potensi untuk menjadi koruptor, penipu, dan penjahat krah putih dalam masyarakat nanti.

B.     Rumusan Masalah

1.    Apakah penyebab atau factor pelajar mencontek?
2.    .Mengapa kebanyakan pelajar mencontek saat ulangan atau tes secara tertulis?
3.    .Perbuatan mencontek merupakan penyimpangan pancasila yang ke berapakah?
4.    Apakah dampak yang di timbulkan dari perbuatan mencontek
5.    Apakah dengan kebiasan mencontek bisa melahirkan koruptor?
6.    Bagaimana cara untuk mencegah  dan memberantas masalah budaya mencontek?

C.     Tujuan
1.    Mengetahui penyebab dan factor pelajar mencontek.
2.    Mengetahui faktor yang menyebabkan pelajar mencontek saat tes tulis.
3.    Mengetahui bahwa mencontek merupakan perbuatan yang menyimpang dari  pancasila.
4.    Mengetahui bahwa kebisaan mencontek dapat melahirkan koruptor.
5.    Mengetahui akibat yang di timbulkan dari perbuatan mencontek.
6.    Mencari sulosi yang  tepat untuk  mencegah dan membrantas budaya mencontek di Indonesi.

D.     Manfaat
1.    Dapat memberi masukan agar para pelajar yang sering mencontek agar tidak                    mencontek lagi.
2.    Dapat mengetahui alasan pelajar mencotek dan dampak yang ditimbulkannya .
3.    Dapat mengetahui bahwa mencontek itu perbuatan yang menyimpang pancasila.
4.    Dapat membantu pelajar jera  akan mengulangi kebiasaan mencontek.


                                                                     
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.Pengertian Mencontek
         Mencontek memiliki arti yang beraneka macam, akan tetapi biasanya dihubungkan dengan kehidupan sekolah khususnya bila ada ulangan dan ujian. Biasanya usaha mencontek dimulai pada waktu ulangan dan ujian akan berakhir, tapi tidak jarang usaha tersebut telah dimulai sejak ujian dimulai. Walaupun kata mencontek telah dikenal sejak lama namun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata tersebut tidak dapat ditemukan secara langsung. Kata mencontek baru ditemukan pada kata jiplak menjiplak yaitu mencontoh atau meniru  tulisan pekerjaan orang lain. Dalam kamus modern bahasa Indonesia istilah mencontek memiliki pengertian yang hampir sama yaitu meniru hasil pekerjaan orang lain.                  
       Menurut Kamus Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwadarminta adalah mencontoh, meniru, atau    mengutip tulisan, pekerjaan orang lain sebagaimana aslinya. intinya bahwa mencontek adalah suatu perbuatan atau cara-cara yang tidak jujur, curang, dan menghalalkan segala cara untuk mencapai nilai yang terbaik dalam ulangan atau ujian pada setiap mata pelajaran.

B.Faktor-Faktor Penyebab Menyontek
        Menurut Nugroho (2008), yang menjadi penyebab munculnya tindakan menyontek bisa dipengaruhi beberapa hal. Baik yang sifatnya berasal dari dalam internal yakni diri sendiri, maupun dari luar (eksternal) misalnya dari guru, orang tua maupun sistem pendidikan itu sendiri.
1.    Faktor dari dalam diri sendiri
a.    Kurangnya rasa percaya diri pelajar dalam mengerjakan soal. Biasanya disebabkan ketidaksiapan belajar baik persoalan malas dan kurangnya waktu belajar.
b.    Orientasi pelajar pada nilai bukan pada ilmu.
c.    Sudah menjadi kebiasaan dan merupakan bagian dari insting untuk bertahan.
d.   Merupakan bentuk pelarian atau protes untuk mendapatkan keadilan. Hal ini disebabkan pelajaran yang disampaikan kurang dipahami atau tidak mengerti dan sehingga merasa tidak puas oleh penjelasan dari guru atau dosen.
e.    Melihat beberapa mata pelajaran dengan kacamata yang kurang tepat, yakni merasa ada pelajaran yang penting dan tidak penting sehingga mempengaruhi keseriusan belajar.
f.     Terpengaruh oleh budaya instan yang mempengaruhi sehingga pelajar selalu mencari jalan keluar yang mudah dan cepat ketika menghadapi suatu persoalan termasuk tes atau ujian.
g.    Tidak ingin dianggap sok suci dan lemahnya tingkat keimanan.
2.    Faktor dari Guru
a.    Guru tidak mempersiapkan proses belajar mengajar dengan baik sehingga yang terjadi tidak ada variasi dalam mengajar dan pada akhirnya murid menjadi malas belajar.
b.    Guru terlalu banyak melakukan kerja sampingan sehingga tidak ada kesempatan untuk membuat soal-soal yang variatif. Akibatnya soal yang diberikan antara satu kelas dengan kelas yang lain sama atau bahkan dari tahun ke tahun tidak mengalami variasi soal.
c.    Soal yang diberikan selalu berorientasi pada hafal mati dari text book.
d.   Tidak ada integritas dan keteladan dalam diri guru berkenaan dengan mudahnya soal diberikan kepada pelajar dengan imbalan sejumlah uang.
e.    Kurangnya sistem pengawasan dari guru.
3.    Faktor dari Orang Tua
a.    Adanya hukuman yang berat jika anaknya tidak berprestasi.
b.    Ketidaktahuan orang tua dalam mengerti pribadi dan keunikan masing-masing dari anaknya, sehingga yang terjadi pemaksaan kehendak.
4.    Faktor dari Sistem Pendidikan
a.    Meskipun pemerintah terus memperbaharui sistem kurikulum yang ada, akan tetapi sistem pengajarannya tetap tidak berubah. Misalnya tetap terjadi one way yakni dari guru untuk siswa.
b.    Muatan materi kurikulum yang ada seringkali masih tumpang tindih dari satu jenjang ke jenjang lainnya yang akhirnya menyebabkan pelajar/siswa menganggap rendah dan mudah setiap materi. Sehingga yang terjadi bukan semakin bisa melainkan pembodohan karena kebosanan.
   
  C.  Faktor-faktor yang Menyebabkan Siswa Mencontek Ketika Ujian
a.    Tekanan yang terlalu besar yang diberikan kepada hasil studi berupa angka dan nilai yang diperoleh siswa dalam test formatif atau sumatif.
b.    Pendidikan moral baik di rumah maupun di sekolah kurang diterapkan dalam kehidupan siswa.
c.    Sikap malas yang terukir dalam diri siswa sehingga ketinggalan dalam menguasai mata pelajaran dan kurang bertanggung jawab.
d.   Anak remaja lebih sering menyontek dari pada anak SD, karena masa remaja bagi mereka penting sekali memiliki banyak teman dan populer di kalangan teman- teman sekelasnya.
e.    Kurang mengerti arti dari pendidikan.
f.     Adanya kesempatan atau pengawasan tidak ketat.
g.    Takut gagal karena yang bersangkutan merasa belum siap menghadapi ujian dan dia tidak ingin mengulang.
h.    Tidak percaya diri sehingga tidak yakin pada jawabanya sendiri.

.   
  D.  Dampak dari PerbuatanMencontek
       Dampak yang timbul dari praktik menyontek yang secara terus menerus dilakukan akan mengakibatkan ketidakjujuran. Jika tidak, niscaya akan muncul malapetaka. Peserta didik akan menanam kebiasaan berbuat tidak jujur, yang pada saatnya nanti akan menjadi kandidat koruptor. (Poedjinoegroho, 2006).
       Kebiasaan mencontek juga akan mengakibatkan seseorang tidak mau berusaha sendiri dan selalu mengandalkan orang lain. Sehingga seseorang tersebut tidak mau mempergunakan otaknya sendiri dan tentu saja akan muncul generasi-generasi yang bodoh dan tidak jujur.
       Selain itu, umumnya para pelajar atau mahasiswa akan malas belajar, malas berpikir dan merenung, malas membaca dan tidak suka meneliti. Orang yang suka menyontek biasanya hanya memerlukan yang instan-instan saja dan tidak percaya pada kemampuan dirinya sendiri, yang pada akhirnya akan menjadi generasi yang labil. Kreatifitas dalam dirinya terhambat. Penuh dengan rasa malas, putus asa, dan tidak bertanggung jawab. Semua yang diraihnya tidak halal karena kecurangan sehingga mengakibatkan reputasi diri akan buruk di mata sosial.
       Dampak buruk lainya adalah membodohi diri sendiri. Ketika kita mencontek, berarti kita memanipulasi nilai kita. Karena sebenarnya itu bukanlah jawaban kita, melainkan jawaban orang lain. Belum tentu jawaban teman itu benar. Dan ketika kita memberikan jawaban kepada teman kita, maka kita memberikan peluang kepada teman kita untuk mendapatkan nilai yang lebih besar. mungkin adalah penyontek-penyontek berat ketika mereka masih berada di bangku sekolah. Mereka yang terbiasa menyontek di sekolah, memiliki potensi untuk menjadi koruptor, penipu, dan penjahat krah putih dalam masyarakat nanti

E.Usaha untuk memberantas budaya mencontek

        Untuk memulai sesuatu memang berawal dari diri sendiri. Seperti halnya memberantas contek-menyontek berawal dari diri kita yaitu para siswa untuk lebih giat belajar dan meningkatkan percaya diri. Namun disamping itu perlu adanya pihak yang mendukung sehingga contek-menyontek tersebut tidak terjadi yaitu guru. Berbagi cara telah guru lakukan untuk mencegah contek-menyontek yakni dengan memberi teguran hingga sanksi yang berat untuk para siswa yang menyontek. Hal itu masih saja belum berhasil. Nampaknya siswa yang menyontek lebih jeli dibandingkan dengan gurunya yang mengawasi saat ujian berlangsung. Namun ada satu cara yang efektif untuk mencegah tindakan mencotek ialah dengan cara memberikan tes lisan.
       Selain itu kita sebagai calon pendidik tentunya memiliki tugas yang berat dalam upaya mengatasi kebiasaan mencontek dikalangan pelajar. Salah satu upaya yang bisa kita lakukan sebagai calon guru ialah memberikan motivasi pada peserta didik yang mencontek pada saat ulangan agar peserta didik dapat bersikap jujur dalam menghadapi ulangan dan menanamkan rasa percaya diri pada setiap peserta didik.







BAB III
PEMBAHASAN
A.Faktor-faktor mencontek
        Berdasarkan data-data dari tinjaun pustaka di atas,kita dapat mengetahui  bahwa banyak sekali faktor yang menakibatkan pelajar mencontek antaranya yaitu faktor dari diri sendiri karena kurangnya percaya diri atau kemampuan yang di milikinya,faktor guru karena pelajaran yang di berikan terlalu teoritis,pertanyaan ujian yang terlalu membuku dan adanya peluang karena pengawasan dari guru tidak ketat,faktor dari orang tua karena adanya hukuman dari orang tua jika anaknya tidak bisa berpretasi sehingga melakukan nyontek dan kurangnya pendidikan agama yang di berikan ke anak dan yang terakhir faktor dari system pendidikan karena pemerintah hanya mempriotiskan ujian tertulis saja(UN).
 B. faktor yang Menyebabkan Siswa Mencontek Ketika Ujian tertulis
         Pengrtian dari menconek itu  sendiri adalah suatu perbuatan atau cara-cara yang tidak jujur, curang, dan menghalalkan segala cara untuk mencapai nilai yang terbaik dalam ulangan atau ujian.dalam ujian tertulis kebanyakan pelajar melakukan menyontek dan kebanyakan Anak remaja lebih sering menyontek dari pada anak SD, karena masa remaja bagi mereka penting sekali memiliki banyak teman dan anak SD belum begitu berani melakukan mencontek,itu semua di karenakan Tidak percaya diri sehingga tidak yakin pada jawabanya sendiri dan pertanyaan soal yang terlalu membuku.
 C.Bentuk penyimpangan budaya mencontek
        Dalam melakukan menyontek merupakan salah satu bentuk penyimpangan dari UUD yang tercantum dalam pasal 29 ayat 1 dan nilai-nilai pancasila yaitu sila pertama dan ke lima .pada sila yang pertama berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa dan UUD pasal 29 ayat 1 yang berbunyi Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa, jelas sekali bahwa kita sebagai makhluk  yang beragama mempunyai Tuhan.setiap agama pasti mengajarkan tentang kebaikan(kejujuran) dan tentang hal-hal yang mana harus di kerjakan dan mana yang di larang serta ada salah satu sifat Tuhan yaitu Maha Melihat,yang senantiasa mengawasi setiap perbutan yang dilakukan ,tentunya saat kita mencontek pun Tuhan pasti melihat perbuatan kita.mencontek merupakan pebutan yang curang dan tidak jujur,jika kita melakukannya tentu saja kita berdosa karena telah melakukan apa yang di larang oleh Tuhan.dalam sila yang ke lima berbunyi  Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia penjelasannya bahwa setiap ulangan,seharusnya kita mengerjakan sendiri,tapi jika mengerjakannya dengan cara yang curang atau dengan mencontek tentu ini tidak akan adil bagi siswa yang lain yang mengerjakan dengan jujur,itu sebabnya mencontek masuk kedalam penyimpangan dari UUD pasal 29 Ayat 1 dan pancasila sila ke-1 dan ke-5.
D.Dampak mencontek
         Dampak yang timbul dari praktik menyontek yang secara terus menerus dilakukan akan mengakibatkan pelajar malas untuk berfikir,tidak pecaya terhadap kemampuan dirinya sediri sehingga memperoleh prestasi yang palsu dan memperoleh kepribadian yang buruk, Kebiasaan mencontek juga akan mengakibatkan seseorang tidak mau berusaha sendiri dan selalu mengandalkan orang lain. Sehingga seseorang tersebut tidak mau mempergunakan otaknya sendiri dan tentu saja akan muncul generasi-generasi yang bodoh dan tidak jujur.
        Dampak buruk lainya adalah Ketika kita mencontek, berarti kita memanipulasi,jika hal tersebut terus dilakukan ketika di bangku pelajar bukan tidak mungkinan akan dilakukan lagi di masa dewasa dengan berkelakuan dengan tidak jujur dan senang memanipulasi sehigga akan timbulnya koruptor-koruptor dan  mungkin  penyontek-penyontek berat ketika mereka masih berada di bangku sekolah. Mereka yang terbiasa menyontek di sekolah, memiliki potensi untuk menjadi koruptor, penipu, dan penjahat krah putih dalam masyarakat nanti.itu sebabnya menyontek merupakan gerbang untuk menjadi seorang koruptor.

E.Cara mencegah dan membrantas budaya mencontek
        Untuk mencegah dan membrantas budaya mencontek haruslah di mulai dari diri kita sendiri  dengan cara memandang bahwa peruatan mencontek itu adalah perbuatan yang tercela dan bentuk penyimpangan dari pancasila serta menyadari bahwa mencontek itu bisa membuat diri sendiri menjadi bodoh.yang kedua dangan meningkatankan ibadah kepada Tuhan karena tuhan melarang perbuat yang tercela dan selalu mengajarkan kejujuran serta yakin bahwa Tuhan selalu melihat apa yang kita lakukan.yang terakhir yaitu peran dari guru dengan tidak memberikan soal secara tertulis tapi tes lisan.

     

















BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
         Faktor-faktor yang menyebabkan pelajar berbuat mencontek yaitu faktor faktor dari diri sendiri karena kurangnya percaya diri ,faktor dari guru karena pelajaran yang di berikan terlalu teoritis dan kurangnya pengawasan dari guru ,faktor dari orang tua karena kurangnya didikan tentang kejujuran dan yang terakhir faktor dari system pendidikan.salah satu faktor yang menyebabkan menyontek saat ujian tertulis yaitu karena kurangnya pengawasan dari guru dan soal yang sangat membuku.
          Mencontek merupakan bentuk penyimpangan dari UUD pasal 29 Ayat 1 dan pancasila pada sila yang ke-1 dan  ke-2.
            Dampak yang ditumbulkan dari mencontek yaitu belajar menjadi malas ,tidak mau berfikir,tidak pecaya terhadap kemampuan dirinya sediri ,gampang putus asa,memiliki sifat yang tidak jujur dan masih banyak lagi.bahkan dapat menimbulkan bibit-bibit korupsi dari perbuatan tersebut.

           Cara untuk mencegah dan membrantas budaya mencontek yaitu harus di mulai dari kita sediri dengan sadar bahwa perbuatan tersebut banyak menimbulkan hal negatifnya dan bantuan dari pihak lain seperti guru,teman ,sahabat dan orang lain.
  
B. Saran
            Sebaiknya bagi para pelajar yang terbiasa mencontek dikurangi bahkan kalau bisa di hilangakan karena banyak hal negatifnya dan bagi pelajar yang belum pernah mencontek jangan sekali-kali mencobanya karena mencontek ini bagaikan obat narkoba sekali mencoba maka akan merasa ketagihan ingin terus melakukan hal tersebut.
              Untuk para guru atau dosen sebaiknya memberikan sanksi yang tegas kepada pelajar yang mencontek karena mencontek ini akan menimbulkan tergantungan kepada orang lain dan sebaiknya dalam melakukan ulangan atau tes secara lisan saja.
              Bagi orang tua dihaharapkan memgajarkan perilaku jujur dan agama kepada anaknya serta menyuruh agar tidak berbuat malas-malasan.




























DAFTAR PUSTAKA
agusper.blogspot.in/2014/04/makalah-budaya-mencontek-di-kalangan.html?m=1
nusantara1.sch.id/v3/index.php/berita/berita-terkini/14-lokal/tausyiah/681-ayooo-mengubur-budaya-mencontek
sidikaquarius.blogspot.com/2012/09/makalah-pendidikan-pancasila-mencontek.html?m=1



6 komentar: